Nama : HAFIZH JUNDU MUHAMMAD
NIM : 11140163000060
Kelas : FISIKA 2B
Jurusan : PENDIDIKAN IPA
Kampus : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Hafizexa.blogspot.comNIM : 11140163000060
Kelas : FISIKA 2B
Jurusan : PENDIDIKAN IPA
Kampus : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
DEFINISI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN MENURUT AHLI
Definisi
Psikologi Pendidikan menurut Muhibin Syah adalah sebuah disiplin psikologi yang
menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hal ini
dimaksudkan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku
manusia dari segi kepribadian,kejiwaan,minat dan bakat,pola pikir,motivasi
dalam lingkup pendidikan, dalam hal ini psikologi pendidikan lebih dikhususkan
kepada para pelaku pendidikan seperti kepala sekolah,guru,dan murid. Dan juga
dalam konteks kurikulum dan proses pembelajaran dalam suatu sekolah,universitas,dan
bimbingan belajar yang terjun langsung ke ranah tersebut yang tujuanya untuk
mengembangkan dan meningkatkan proses pembelajaran serta keefektifan dalam
proses belajar mengajar.Psikologi pendidikan selain bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan proses pembelajaran di Indonesia, banyak sekali
manfaatnya selain dari segi belajar mengajar seperti yang terdapat dalam Firman
Allah SWT di Surat Al-Mujadalah ayat 11:
.......يَرْفَعِاللهُ الَّذِينَ ءَامَنُو مِنكُمْوَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya
:”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)
Manfaat psikologi pendidikan secara
umum :
1. To describe
2. To category
3. To predict
4. To understand
5. To Influence
1. To describe
2. To category
3. To predict
4. To understand
5. To Influence
To describe(mendeskripsikan)
: Mendeskripsikan kepribadian ataupun sifat-sifat orang lain dalam konteks
pendidikan maupun umum.
To category(mengelompokkan) : Untuk mengelompokkan gejala-gejala dalam psikologi yaitu, kognisi,motif,emosi,social,moral,estetika,dan agama.
To predict(memprediksi) : Untuk memprediksi suatu kondisi yang terjadi dan menempatkan diri secara baik pada posisi yang sebenarnya.
To Understand(memahami) : Untuk memahami sifat dan kepribadian orang lain dalam pembicaraan,diskusi,pembelajaran sehingga kita mengetahui bagaimana cara kita dapat bertindak dan memahami perasaan orang lain secara baik.
To influence(mempengaruhi) : Untuk mempengaruhi,mengajak seseorang untuk memiliki kesamaan pendapat dan persepsi,mengubah pola piker seseorang seperti yang kita arahkan untuk menjadi lebih baik.
To category(mengelompokkan) : Untuk mengelompokkan gejala-gejala dalam psikologi yaitu, kognisi,motif,emosi,social,moral,estetika,dan agama.
To predict(memprediksi) : Untuk memprediksi suatu kondisi yang terjadi dan menempatkan diri secara baik pada posisi yang sebenarnya.
To Understand(memahami) : Untuk memahami sifat dan kepribadian orang lain dalam pembicaraan,diskusi,pembelajaran sehingga kita mengetahui bagaimana cara kita dapat bertindak dan memahami perasaan orang lain secara baik.
To influence(mempengaruhi) : Untuk mempengaruhi,mengajak seseorang untuk memiliki kesamaan pendapat dan persepsi,mengubah pola piker seseorang seperti yang kita arahkan untuk menjadi lebih baik.
METODE
PEMBELAJARAN YANG BAIK DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pada dasarnya
guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah seseorang dengan segala kemampuan
yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang
harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling
penting adalah kinerja guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai
keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.hal ini
terdapat dalam sebuah hadis tentang pendidik(pengajar) :
إن الله لم يبعثني معنتا ولا متعنتا ولكن بعثني معلما ميسرا
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku sebagai orang yang memaksakan kehendak dan
tidak pula keras kepala, akan tetapi dia mengutusku sebagai pengajar lagi
memberikan kemudahan.” (HR. Muslim dari Jabir ibn ‘Abdillah radhiyallahu
‘anhuma)
Dalam proses
pembelajaran terdapat macam-macam metode belajar :
1. Metode
Interactive learning
2.
Metode
Small group discussion
3.
Metode
Demonstrasi
4.
Metode
Eksperimental
5.
Metode
Problem solving
Metode
Interactive learning adalah sebuah metode yang dilakuakan dengan cara
memberikan informasi atau menyampaikannya dengan lisan ataupun tulisan atas
bahan pembelajaran yang sudah disiapkan kepada sekolompok orang(murid) agar
informasinya dapat sampai secara langsung dan dapat dimengerti oleh pendengar
dan melatih daya ingat dan audio maupun visual seseorang.
- Metode Small group discussion adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran,sharing,adu argumen atau saling mempertahankan pendapat tentang sesuatu bahan ajar oleh 2 orang atau lebih agar terciptanya keselarasan pendapat pada keduanya.
- Metode Small group discussion adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran,sharing,adu argumen atau saling mempertahankan pendapat tentang sesuatu bahan ajar oleh 2 orang atau lebih agar terciptanya keselarasan pendapat pada keduanya.
- Metode
Demostrasi adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara memaparkan atau
mendemonstrasikan secara langsung suatu bahan ajar kepada sekelompok orang agar
dapat langsung dipahami,dimengerti,dan dapat dilperagakan kembali oleh
pendengar.
- Metode
Eksperimental adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan sesuai dengan bahan
ajar yang telah diberikan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang objek yang
dipelajarinya.
- Metode
pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu
masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri
atau secara bersama-sama.
Dari kelima
metode tersebut di atas terdapat metode yang mudah dan efektif dalam proses
transfer ilmu psikologi pendidikan, yaitu Metode Interactive learning dan
Problem solving, mengapa demikian,selain metode ini mudah diserap oleh siswa ,dengan
menggunakan metode ini siswa akan dapat menelaah ataupun berfikir kritis
terhadap suatu rumusan permasalahan, dan ketika bahan ajar didemonstrasikan maka
siswa dapat mengerti dengan baik apa yang sebenarnya bahan ajar yang dipelajari
tersebut dan ketika siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan baik
maka siswa tersebut dapat dikatakan sudah mengerti konsep tentang bahan ajar
dengan baik.
BAHAN
KAJIAN DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.
Pertumbuhan
dan Perkembangan
2.
Belajar
3.
Motivasi
4.
Emosi
5.
Bakat
6.
Intelligensi
dan Multiple Intelligence
7.
Kreativitas
8.
Anak
Berkebutuhan Khusus
9.
Teori-teori
Belajar
10. Pendidikan Inklusi
11. Kesulitan Belajar dan Lupa
12. Prestasi dan Evaluasi Belajar
Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu bahan
kajian pertama kali diberikan adalah Pertumbuhan dan Perkembangan, Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat Kuantitatif yang menyangkut
aspek fisik jasmaniah.seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ
dan struktur organ fisik,sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar
dan semakin tinggi pula badan nya.
Perkembangan secara
khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat Kualitatif dan
Kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Seperti
misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek
pengetahuan,kemampuan,sifat sosial,moral,keyakinan agama,kecerdasan dan
sebagainya,sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah
banyak pengetahuan dan kemampuan nya juga semakin baik sifat
sosial,moral,keyakinan agama dan sebagainya.
perkembangan
secara khusus diartikan sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kualitatif
dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental – psikologis manusia,”seperti
halnya perubahan – perubahan yang berkaitan dengan aspek pengatahuan,
kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya,
sehingga dangan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak
pengatahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan
agama dan sebagainya.
Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mempelajari tentang pertumbuhan dan
perkembangan,salah satunya dengan cara metode demonstrasi yaitu dengan
memaparkan langsung atau mengamati objek yang akan kita teliti perubahan
pertumbuhan dan perkembanganya misalnya kita akan melihat pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak balita dengan menghadirkan langsung anak tersebut di
tengah-tengah kita, karena dengan cara seperti itu kita akan mengetahui
seberapa jauh pertumbuhan dan perkembangan mereka dan mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan yang belum muncul atau masih proses.cara inilah yang sangat
menyenangkan karena kita dapat belajar sambil bermain dengan mereka.
TEORI
BELAJAR MENURUT AHLI
Menurut E.L Thorndike
Belajar adalah proses interaksi antara stumulus dan respon. Stimulus yaitu apa
saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan, atau hal-hal lain yang dapat di tangkap melalui alat indra. Respon
yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa
pikiran, perasaan atau gerak/tindakan.
Dari definisi
belajar tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari
kegiatan belajar dalam bentuk interaksi antara stimulus dan respon yang
melibatkan seluruh anggota tubuh dan pemikiran dalam proses belajar tersebut,
teori menurut Thorndike ini melahirkan hukum-hukum belajar.
Hukum-hukum
Belajar
• Law of Readiness : adanya kematangan fisiologis untuk proses belajar tertentu, misalnya kesiapan belajar membaca. Isi teori ini sangat berorientasi pada fisiologis
• Law of Exercise : jumlah exercise (yang dapat berupa penggunaan atau praktek) dapat memperkuat ikatan S-R. Contoh : mengulang, menghafal, dan lain sebagainya. Belakangan teori ini dilengkapi dengan adanya unsur effect belajar sehingga hanya pengulangan semata tidak lagi berpengaruh.
• Law of Effect : menguat atau melemahnya sebuah connection dapat dipengaruhi oleh konsekuensi dari connection tersebut. Konsekuensi positif akan menguatkan connection, sementara konsekuensi negatif akan melemahkannya. Belakangan teori ini disempurnakan dengan menambahkan bahwa konsekuensi negatif tidak selalu melemahkan connections. Pemikiran Thorndike tentang. Konsekuensi ini menjadi sumbangan penting bagi aliran behaviorisme karena ia memperkenalkan konsep reinforcement.
• Law of Readiness : adanya kematangan fisiologis untuk proses belajar tertentu, misalnya kesiapan belajar membaca. Isi teori ini sangat berorientasi pada fisiologis
• Law of Exercise : jumlah exercise (yang dapat berupa penggunaan atau praktek) dapat memperkuat ikatan S-R. Contoh : mengulang, menghafal, dan lain sebagainya. Belakangan teori ini dilengkapi dengan adanya unsur effect belajar sehingga hanya pengulangan semata tidak lagi berpengaruh.
• Law of Effect : menguat atau melemahnya sebuah connection dapat dipengaruhi oleh konsekuensi dari connection tersebut. Konsekuensi positif akan menguatkan connection, sementara konsekuensi negatif akan melemahkannya. Belakangan teori ini disempurnakan dengan menambahkan bahwa konsekuensi negatif tidak selalu melemahkan connections. Pemikiran Thorndike tentang. Konsekuensi ini menjadi sumbangan penting bagi aliran behaviorisme karena ia memperkenalkan konsep reinforcement.
TEORI
MULTIPLE INTELLIGENCE
Menurut
Howard Gardner, setelah melakukan penelitian selama bertahuntahun, semua
manusia memiliki kecerdasan. Tidak ada istilah
manusia yang tidakcerdas.
Paradigma ini menentang
teori dikotomi cerdas-tidak
cerdas dari ahli terdahulu. Gardner juga menentang
aggapan “cerdas” dari sisi IQ (intelectual quotion), yang hanya mengacu pada
tiga jenis kecerdasan, yakni logiko-matematik, linguistik, dan spasial.Kecerdasan
dapat didefinisikan sebagai :kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupannyata kemampuan
untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan;kemampuan untuk
menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan
dalam budaya seseorang.Multiple intelligences memiliki karakteristik konsep
sebagai berikut. Semua inteligensi
itu berbeda-beda, tetapi semuanya sederajat. Dalampengertian ini,
tidak ada inteligensi yang lebih baik atau lebih penting dari inteligensi yang
lain (Gardner, 1993; Hine; 2003; Armstrong, 1993; 1996).
Macam-macam Multiple Inteligensi
1. Kecerdasan
Linguistik
Merupakan kemampuan berbahasa, biasanya anak-anak dengan kecerdasan ini lebih suka belajar dengan mendengar. Mereka sering lebih menonjol dalam pelajaran bahasa, membuat puisi, lebih cepat menyerap kosa kata baru atau asing, jadi lebih mampu berbahasa asing dengan baik.
Merupakan kemampuan berbahasa, biasanya anak-anak dengan kecerdasan ini lebih suka belajar dengan mendengar. Mereka sering lebih menonjol dalam pelajaran bahasa, membuat puisi, lebih cepat menyerap kosa kata baru atau asing, jadi lebih mampu berbahasa asing dengan baik.
2. Kecerdasan
Logika Matematika
Merupakan kemampuan yang lebih piawai menggunakan angka-angka, pemecahan masalah secara logis dan matematis. Jenis kecerdasan yang sering menjadi tolak ukur orang tua.
Merupakan kemampuan yang lebih piawai menggunakan angka-angka, pemecahan masalah secara logis dan matematis. Jenis kecerdasan yang sering menjadi tolak ukur orang tua.
3. Kecerdasan
Intrapersonal
Merupakan kemampuan mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, biasanya anak yang punya kecerdasan ini sering menyalurkan pikirannya dengan menulis buku harian, bisa memotivasi diri sendiri, menyukai pemikiran tentang filosofi hidup dan dapat mengembangkan konsep diri dengan baik.
Merupakan kemampuan mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, biasanya anak yang punya kecerdasan ini sering menyalurkan pikirannya dengan menulis buku harian, bisa memotivasi diri sendiri, menyukai pemikiran tentang filosofi hidup dan dapat mengembangkan konsep diri dengan baik.
4. Kecerdasan
Interpersonal
Merupakan kecerdasan dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya anak dengan kecerdasan ini lebih supel dalam bergaul, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, suka berempati dan mampu memandang dari sudut pandang orang lain.
Merupakan kecerdasan dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya anak dengan kecerdasan ini lebih supel dalam bergaul, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, suka berempati dan mampu memandang dari sudut pandang orang lain.
5. Kecerdasan
Musikal
Anak selalu tertarik mendengarkan musik dan memainkan alat musik, peka terhadap suara-suara dan mampu mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.
Anak selalu tertarik mendengarkan musik dan memainkan alat musik, peka terhadap suara-suara dan mampu mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.
6. Kecerdasan
Visual dan Spasial
Biasanya menyukai seni, lukisan dan patung. Memiliki kemampuan membaca arah dengan baik, menikmati permainan puzzle. Biasanya suka menulis catatan atau menjelaskan pikiran nya dengan menggunakan gambar.
Biasanya menyukai seni, lukisan dan patung. Memiliki kemampuan membaca arah dengan baik, menikmati permainan puzzle. Biasanya suka menulis catatan atau menjelaskan pikiran nya dengan menggunakan gambar.
7. Kecerdasan
Kinestetik Jasmani
Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil, punya kontrol, ketangkasan dan keseimbangan gerak. Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti fieldtrip. Ingatannya lebih kuat terhadap apa yang pernah dilihat atau dialami.
Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil, punya kontrol, ketangkasan dan keseimbangan gerak. Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti fieldtrip. Ingatannya lebih kuat terhadap apa yang pernah dilihat atau dialami.
8. Kecerdasan
Naturalis
Menyukai ilmu-ilmu alam, senang memelihara tanaman atau hewan. Tertarik pada masalah sosial, biasanya mampu membaca cuaca dan peduli terhadap lingkungan
Menyukai ilmu-ilmu alam, senang memelihara tanaman atau hewan. Tertarik pada masalah sosial, biasanya mampu membaca cuaca dan peduli terhadap lingkungan
Kecerdasan
yang dominan dimiliki adalah Kecerdasan Logika Matematika, Kecerdasan ini dapat
muncul atau berkembang bisa secara keturunan dari orangtua, bisa juga melalui
latihan-latihan pemberian stimulus, Kategorisasi/Penggelompokan, Mencocokkan/Menghubungkan
puzzle atau sesuatu permasalahan,membandingkan warna-warna, pola-pola,bentuk
serta ukuran , Pemahaman Bentuk Geometri, Pemahaman Bilangan
penjumlahan,pengurangan,perkalian,pembagian (number bond).
MOTIVASI
ALAN LOY
MCGINNIS
The willingness to exert high levels of effort organizational, condition by the effort's ability to satisfy some indivisual need.
(Kemauan yg tinggi untuk mengerahkan upaya menuju tujuan organisasi,yg dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual)
The willingness to exert high levels of effort organizational, condition by the effort's ability to satisfy some indivisual need.
(Kemauan yg tinggi untuk mengerahkan upaya menuju tujuan organisasi,yg dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual)
Motivasi terbagi
menjadi dua, yaitu
- Motivasi Internal
- Motivasi Eksternal
- Motivasi Internal
- Motivasi Eksternal
*Motivasi
eksternal adalah motivasi yg berasal dari luar diri yg bersifat sementara.
*Motivasi internal adalah motivasi yg berasal dari dalam diri kita sendiri dan biasanya bersifat lebih kekal.
*Motivasi internal adalah motivasi yg berasal dari dalam diri kita sendiri dan biasanya bersifat lebih kekal.
Motivasi
Internal yang mempengaruhi diri dalam belajar fisika adalah rasa sadar dan bersyukur
atas apa yang Allah berikan melalui Fisika, dengan mempelajari fisika secara
mendalam kita akan semakin bersyukur atas segala penciptaan langit dan bumi,
proses turunya hujan, peredaran planet terhadap matahari.tanpa fisika kita
tidak akan mengetahui awal mula terciptanya tata surya kita, tanpa fisika kita
tak akan mengetahui caranya terbang, dan lain-lain.
Motivasi Eksternal yang mempengaruhi diri dalam belajar fisika adalah kagum terhadap para ilmuwan yang dapat menciptakan sesuatu, dukungan orang tua,rasa ingin menjadi seorang ilmuwan,kagum terhadap buku “Sains dalam Hadits” . inilah yang memberikan motivasi diri untuk terus mempelajari ilmu fisika lebih dalam dan lebih baik lagi.
Motivasi Eksternal yang mempengaruhi diri dalam belajar fisika adalah kagum terhadap para ilmuwan yang dapat menciptakan sesuatu, dukungan orang tua,rasa ingin menjadi seorang ilmuwan,kagum terhadap buku “Sains dalam Hadits” . inilah yang memberikan motivasi diri untuk terus mempelajari ilmu fisika lebih dalam dan lebih baik lagi.
TEORI
BELAJAR BEHAVIORISTIK
Teori
Behavioristik merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku
individu.Behaviorisme memandang individu hanya dari jasmaniah,dan mengabaikan
aspek-aspek mental.tetapi menekankan pada aspek hasil belajar.peristiwa belajar
semata-mata melatih refleks dan kebiasan dalam menghadapi suatu persoalan. Ciri
dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil,bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan,mementingkan pembentukan reaksi atau
respon, menekankan pentingnya latihan,mekanisme hasil belajar, mementingkan
peranan kemampuan hasil belajar.
Teori
tersebut baik bagi jurusan pendidikan fisika, Karena fisika merupakan suatu ilmu
yang mempelajari tentang gejala alam yang ada di langit maupun di bumi yang
dituangkan dalam bentuk teori,rumusan,maupun secara konseptual, Fisika juga
merupakan pelajaran Exact, di mana pelajaran exact akan mudah dimengerti maupun
dipahami jika kita melakukan banyak latihan-latihan dalam bentuk soal dan praktik
langsung agar mendapatkan hasil yang pasti. Ketika kita sudah kebiasaan melatih
dengan soal-soal fisika maka secara reflek kita akan dapat mengerjakan suatu
permasalahan tanpa harus mengahafalnya, karena dengan latihan secara otomatis
kita akan hafal rumus dengan sendirinya.
Ciri-ciri Aliran Behaviorisme
Ciri-ciri
aliran Behaviorisme ini adalah :
a) Memerintahkan pengaruh lingkungannya
b) Mementingkan bagian-bagian daripada keseluruhannya
c) Mementingkan reaksi atau psikomotor
d) Mementingkan sebab-sebab masa lampau
e) Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar
f) Mementingkan pembentukan kebiasaan
g) Mengutamakan “trial and error”
Jika seorang guru menganut aliran behaviorisme, guru tersebut akan melihat kesiapan siswa dalam menyerap bahan ajar yang akan diberikan,lebih sering memberikan paparan soal-soal, sering memberi pr dalam bentuk problem solving, memberi latihan-latihan soal, mengevaluasi hasil belajar siswa, memperhatikan perkembangan atas pemahaman soal,memperhatikan seberapa cepat respon yang dilakukan siswa terhadap stimulus yang guru berikan.
a) Memerintahkan pengaruh lingkungannya
b) Mementingkan bagian-bagian daripada keseluruhannya
c) Mementingkan reaksi atau psikomotor
d) Mementingkan sebab-sebab masa lampau
e) Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar
f) Mementingkan pembentukan kebiasaan
g) Mengutamakan “trial and error”
Jika seorang guru menganut aliran behaviorisme, guru tersebut akan melihat kesiapan siswa dalam menyerap bahan ajar yang akan diberikan,lebih sering memberikan paparan soal-soal, sering memberi pr dalam bentuk problem solving, memberi latihan-latihan soal, mengevaluasi hasil belajar siswa, memperhatikan perkembangan atas pemahaman soal,memperhatikan seberapa cepat respon yang dilakukan siswa terhadap stimulus yang guru berikan.
Ciri-ciri Aliran Humanisme
Ciri-ciri
aliran humanisme ini adalah :
(1) Mementingkan manusia sebagai pribadi
(1) Mementingkan manusia sebagai pribadi
(2) Mementingkan
kebulatan pribadi
(3) Mementingkan
peranan kognitif dan efektif
(4) Mementingkan
persepsi subjektif yang dimiliki tiap individu
(5) Mementingkan
kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri
(6) Mengutamakan
“insight
Guru yang
baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik,
lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar. Ruang
kelas lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan
REFERENSI
Asri
Budiningsih, 2004. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, Rineka Cipta. Yogyakarta
Armstrong,
Thomas. 1993. 7 Kinds of Smart : Identifying and Developing You
Intelligences.
New York : Penguin Group.
Armstrong, Thomas.
1996. Multiple Intelligences in
The Classroom. Virginia
Association
for Supervision and Curriculum Development.
Gardner,
Howard. 1993. Multiple Intelligences : The Theory in Practice A Reader. New
York : Basic
Books.
http://eprints.iainsalatiga.ac.id/6/1/Pengajaran%20PAI%20berbasis%20Multiple%20Intell.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MULTIPLE%20INTELLIGENCES%20III
Tidak ada komentar:
Posting Komentar